Dalam rangka menunaikan nazarnya, Rovie Fery Ardian (45), warga Dusun Krajan, RT 007 RW 002, Karangsari Bantur, Kota Malang, Jawa Timur, melakukan perjalanan dari rumahnya menuju Istana Negara dengan mengayuh sepeda onthel.
Nazar ini dilakukan setelah anaknya, Ivan Nanda Naviga (11), sembuh dari penyakit TB kelenjar selama bertahun-tahun. "Saya bernazar jika anak saya sembuh dari sakit, saya akan ngonthel (bersepeda) ke Istana Negara," ujar Rovie kepada Kompas.com saat ditemui di Markas Polres Subang, Rabu (6/7/2011).
Rovie mengatakan, anaknya yang bersekolah di MI Miftahul Ulum Karangsari Bantur, Malang, telah menjalani berbagai metode pengobatan, termasuk program penyembuhan TB yang diselenggarakan di puskesmas. Namun, sakit anaknya tidak kunjung sembuh. "Setelah menjalani metode alternatif, alhamdulillah sembuh. Terus terang kami sekeluarga bersyukur. Akhirnya saya menunaikan nazar," jelasnya lagi.
Rovie memulai perjalanan dari rumahnya pada 24 Juni 2011 sekitar pukul 14.00 dengan berbekal Rp 300.000 setelah terlebih dahulu meminta restu dari ibunya, Siti Maemunah. Semula ia menargetkan masa perjalanan selama 10 hari. Namun, ia terkendala oleh ganti suku cadang sepeda dan kondisi tubuh yang sempat drop.
Setelah berobat, kata dokter perlu istirahat. Setelah beristirahat satu hari di Polsek Patrol, Indramayu, ia kemudian melanjutkan perjalanan. Setelah itu, lagi-lagi perjalanannya terkendala. "Saya ganti pedal, rantai, dan ban depan di Kaliwungu, Kendal, Semarang," jelasnya.
Di Semarang, ia mendapat perhatian khusus dari Ketua Komunitas Sepeda Gunung, Budi Tjahjanto. Sebagai bentuk dukungannya, Rovie dihadiahi sebuah helm sepeda. Rovie merasa bersyukur antara suka dan duka selama perjalanan. Ia lebih banyak sukanya karena masyarakat dan para pejabat yang ditemuinya memberikan dukungan luar biasa.
Komunitas Sepeda Onthel Cirebon juga memberikan perhatian yang cukup baik. Ketika memasuki Cirebon, ia bingung mencari tempat bermalam, akhirnya bertemu dengan Komunitas Onthel. Mereka mempersilakan menginap di sekretariatnya.
"Begitu pula ketika di Pagaden, Subang, bermalam di Sukamulya di rumah Pak RT Tarmo diterima sangat baik. Malah ketika akan melanjutkan perjalanan sempat mau diberi uang saku, tetapi saya tolak," ujarnya. "Dengan perhatian dan bisa bermalam saja sudah lebih-lebih dari cukup," sambungnya dengan nada haru.
Di Subang, Rovie kehabisan ongkos. Ia kemudian bersilaturahim ke Kantor Pemerintah Kabupaten Subang. Di sana kemudian Rovie mendapat bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Subang berupa uang saku untuk melanjutkan perjalanan.
Jika telah sampai ke Istana Negara, Rovie berharap bisa diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Doakan saya bisa ketemu beliau (Presiden SBY), ya," kata suami Tutuk Riawati (37) ini.
Setelah itu, sekitar pukul 13.00, Rovie melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dengan mengambil arah ke Kalijati.
Pesan Tersirat :
Sumber : Kompas.com
Check
Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com
Pesan Tersirat :
Sumber : Kompas.com
Check
Tidak ada komentar: