Tajinan (28/9)- Dua buah proyek air bersih yang diresmikan Dra.Hj. Nina Soekarwo, M.Si Dengan adanya penyaringan air sungai ini, air bersih yang dihasilkan akan bisa menghidupi lebih dari 300 KK. “Air bersih sangat penting bagi kita, jika tidak ada air bersih itu akan sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian,” kata istri Gubernur Jatim ini.
Nah, penyakit diare inilah yang disinyalir berasal dari kualitas air yang jelek alias air kotor seperti air sungai. Diare menjadi penyebab nomor dua kematian terbesar di Indonesia. “Selain karena air yang kurang bersih, pendidikan masyarakat yang kurang tentang air bersih juga menjadi penyebabnya,” ujar wanita berjilbab ini.
Nina mengajak seluruh warga masyarakat khususnya di dua desa tersebut untuk bisa mengubah kebiasaan buruk mandi, mencuci dan lainnya disungai. Karena dengan adanya fasilitas sanitasi air bersih ini, warga bisa memanfaatkannya dengan baik. Di fasilitas ini telah disediakan tempat mandi, mencuci, kolam renang dan WC umum.
Di Jawa Timur, Nina yang juga ketua TP PKK Prov. Jatim ini berharap agar perusahaan juga dapat berpartisipasi langsung seperti ini untuk membantu mengentaskan kemiskinan. Selain itu, juga melakukan pembelajaran untuk merubah perilaku tidak sehat menjadi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dalam segala sisi kehidupan.
Posyandu yang merupakan salah satu bagian dari PKK diharapkan juga dapat lebih dioptimalkan perannya. Terutama untuk mengurangi angka kematian balita dan ibu. “Kita juga harus bisa mengoptimalkan peran Posyandu. Anak-anak yang terkena gizi buruk sebagian besar adalah mereka yang tidak rutin ke Posyandu. Juga AKI (Angka Kematian Ibu) yang sekarang meningkat harus bisa dicegah sedini mungkin lewat deteksi dini di kandungan,” jelasnya dihadapan ibu-ibu PKK serta warga Pandanmulyo dan Ngawonggo. Disamping dua buah fasum air bersih, Habitat dan Monsanto juga memberikan bantuan pembangunan fasilitas pemanfaatan kotoran menjadi biogas sebanyak 2 buah. Karena warga di dua desa ini juga banyak yang memelihara ternak sapi. Fasilitas dalam fasum air bersih juga terbilang lengkap, disana ada 21 buah toilet (13 masih dalam pembangunan), pemandian umum, serta disekitarnya terdapat 2 buah hydrant yang siap mengalirkan air bersih sepanjang 700 m ke seluruh pelosok desa (450 m ke Pandanmulyo dan 250 m ke Ngawonggo, serta dilengkapi 6 unit penampungan kecil).
Direktur Nasional HFH Indonesia, James Tumbuan
mengungkapkan bahwa sebelum adanya pembangunan fasilitas air bersih tersebut,
banyak rumah penduduk desa tersebut tidak memiliki toilet yang layak.
Kegiatan CSR yang dilakukan oleh HFH dan Monsanto
Indonesia adalah salah satu bentuk kerjasama strategis dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di Indonesia
"Kami membangun akses terhadap air bersih,
sanitasi untuk rumah tangga dan edukasi mengenai rumah yang layak. (H2o)
Pesan Tersirat :
Check
Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com
Tidak ada komentar: