kabMalang.com – Masyarakat di wilayah Kabupaten Malang diminta waspada adanya potensi banjir disertai longsor. Pasalnya, hujan yang turun sejak hari Kamis (8/3/2012) sore diprediksi masih mengguyur Malang Raya selama sepekan mendatang
“Masyarakat harus waspada atas banjir, longsor dan angin kencang. Hujan dengan intensitas ringan yang turun mulai sore sampai malam hari masih berpotensi ada selama seminggu ke depan,” kata Rahmatullah Aji, staf analisa dan observasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, pada hari Kamis (8/3).
Dinyatakannya, hujan masih dominan di Malang Raya dengan tingkat kelembaban yang tinggi. Intensitas hujan ringan dengan volume 1-5 milimeter per jam dan hujan sedang 5-10 milimeter per jam disertai petir diprediksi sering terjadi. Angin bergerak dari Timur dan dari Selatan dengan kecepatan 5 – 30 Km per jam. Suhu udara antara 19 – 30 derajat Celsius dengan tingkat kelembaban udara 58 – 96%.
“Kondisi seperti ini di prediksi merata di sejumlah daerah Jawa Timur, diantaranya wilayah Malang Raya. Saya berharap masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaannya,” papar Rahmatullah Aji. Hujan sejak sore sampai pagi mengguyur Malang Raya mulai Rabu (7/3) sampai Kamis (8/3) kemarin. Akibatnya, sejumlah wilayah di Kabupaten dan Kota Malang terendam air.
Di Desa Tumpakrejo Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang, sebanyak 16 rumah terendam air setinggi 2 meter. Sebanyak 16 KK dengan jumlah 60 jiwa harus mengungsi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Malang, Muji Utomo mengatakan, wilayah Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare berada di cekungan. “Jadi apabila terjadi hujan terus-menerus, wilayah ini pasti kebanjiran,” tukas Muji.
Di Dusun Rowoterate Desa Sitiarjo Kec SumaWe, sebanyak dua rumah terendam air sekitar setengah meter. Belasan hektar sawah milik warga setempat ikut terendam banjir.
Sementara itu, dua rumah di Desa Kademangan Kecamatan Pagelaran KabMalang, terendam air setinggi 60 sentimeter. “Banjir di Kademangan dan Rowoterate cukup cepat menyusut. Tetapi di Kalipare membutuhkan waktu lama penyusutan airnya,” tandas Muji Utomo.
Palang Merah Indonesia dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Malang telah mendirikan tenda pengungsian bagi warga Kalipare. “Tagana menyiapkan bantuan berupa bahan makanan, pakaian layak, dan peralatan rumah tangga lainnya untuk warga yang rumahnya terendam banjir,” kata Koordinator Tagana Kabupaten Malang, Twi Adi.
“Masyarakat harus waspada atas banjir, longsor dan angin kencang. Hujan dengan intensitas ringan yang turun mulai sore sampai malam hari masih berpotensi ada selama seminggu ke depan,” kata Rahmatullah Aji, staf analisa dan observasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, pada hari Kamis (8/3).
Dinyatakannya, hujan masih dominan di Malang Raya dengan tingkat kelembaban yang tinggi. Intensitas hujan ringan dengan volume 1-5 milimeter per jam dan hujan sedang 5-10 milimeter per jam disertai petir diprediksi sering terjadi. Angin bergerak dari Timur dan dari Selatan dengan kecepatan 5 – 30 Km per jam. Suhu udara antara 19 – 30 derajat Celsius dengan tingkat kelembaban udara 58 – 96%.
“Kondisi seperti ini di prediksi merata di sejumlah daerah Jawa Timur, diantaranya wilayah Malang Raya. Saya berharap masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaannya,” papar Rahmatullah Aji. Hujan sejak sore sampai pagi mengguyur Malang Raya mulai Rabu (7/3) sampai Kamis (8/3) kemarin. Akibatnya, sejumlah wilayah di Kabupaten dan Kota Malang terendam air.
Di Desa Tumpakrejo Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang, sebanyak 16 rumah terendam air setinggi 2 meter. Sebanyak 16 KK dengan jumlah 60 jiwa harus mengungsi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Malang, Muji Utomo mengatakan, wilayah Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare berada di cekungan. “Jadi apabila terjadi hujan terus-menerus, wilayah ini pasti kebanjiran,” tukas Muji.
Di Dusun Rowoterate Desa Sitiarjo Kec SumaWe, sebanyak dua rumah terendam air sekitar setengah meter. Belasan hektar sawah milik warga setempat ikut terendam banjir.
Sementara itu, dua rumah di Desa Kademangan Kecamatan Pagelaran KabMalang, terendam air setinggi 60 sentimeter. “Banjir di Kademangan dan Rowoterate cukup cepat menyusut. Tetapi di Kalipare membutuhkan waktu lama penyusutan airnya,” tandas Muji Utomo.
Palang Merah Indonesia dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Malang telah mendirikan tenda pengungsian bagi warga Kalipare. “Tagana menyiapkan bantuan berupa bahan makanan, pakaian layak, dan peralatan rumah tangga lainnya untuk warga yang rumahnya terendam banjir,” kata Koordinator Tagana Kabupaten Malang, Twi Adi.
Check
Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com
Tidak ada komentar: