Ilustrasi Situasi pasca Banjr Sitiarjo |
Warga Kec Sumbermanjing Wetan, Kab Malang, belum selesai dirundung ketakutan
akibat dilanda gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR), pada Senin
(8/7), sehingga hal itu merusakkan puluhan rumah warga
setempat, hanya selang waktu sehari warga Desa Sitiarjo, kecamatan
setempat kembali dilanda bencana banjir bandang. Sedangkan banjir
bandang tersebut terjadi pada Selasa (9/7) petang kemarin.
Banjir bandang juga merendam ratusan rumah, serta merusakkan puluhan rumah warga. Selain itu, sebagian warga kehilangan ternak karena ikut terseret arus air. Sebab, dalam banjir bandang tersebut ketinggian air mencapai 1-1,5 meter, serta telah membawa korban jiwa yakni Ngatminah (65) warga Desa Sitiarjo karena terseret banjir. Hal ini dikarenakan dia tidak bisa menyelamatkan diri, karena sakit dengan berbaring di tempat tidur, sehingga keluarga korban tidak sempat menyelamatkan ketika air bah itu menerjang desa.
Menurut, Kabid Tanggap Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bagyo Setyono, Rabu (10/7), saat berada di posko bencana Desa Sitiarjo, bahwa banjir bandang yang menerjang Desa Sitiarjo ini telah menggenangi 847 rumah warga yang tersebar di lima dusun, yakni Rowotrate, Pulung Dowo, Palung, Krajan, dan Gunung Turno. Sedangkan di Desa Sitiarjo itu terdapat 2.928 Kapala Keluarga (KK), dengan jumlah penduduk mencapai 7.716 jiwa. Dengan kejadian itu, maka sebagian warga mengungsi ditempat yang lebih aman.
''Dari hasil pendataan hingga siang ini terdapat 21 rumah warga mengalami rusak berat, 1 orang meninggal dunia, 10 ternak baik itu sapi, babi, maupun kambing. Serta merusakkan tanaman padi seluas 311 hektare, sehingga warga mengalami gagal panen,'' ungkap dia.
Bagyo menambahkan, tidak hanya menerjang Desa Sitiarjo, namun banjir juga menerjang Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, sehingga 150 warga digenangi air. Namun, di desa tersebut tidak separah di Desa Sitiarjo, karena kerusakkan rumah warga hanya ringan, dan tidak ada korban jiwa.
Dan saat ini, dia katakan, di Desa Sitiarjo kini air sudah mulai surut, sehingga warga bersama TNI/Polri melakukan kerja bakti bersama untuk membersihkan sisa-sisa sampah akibat banjir yang berada di rumah warga.
''Banjir yang menerjang Desa Sitiarjo dikarenakan air Sungai Mbambang dan Panguluran meluap, yang kemungkinan disebabkan naiknya air laut. Karena sebelum banjir di wilayah desa setempat diguyur hujan lebat, sejak Selasa (9/7) pagi hingga petang,'' terangnya.
Dijelaskan, bantuan untuk korban banjir berupa sembako sudah disalurkan BPBD, dan bahkan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Malang telah membuka dapur umum, dan dipersiapkan 1.800 nasi bungkus yang diperuntukkan pada warga yang manjadi korban banjir, dan PMI juga membawa obat-obatan serta membuka pos kesehatan dilokasi bencana
Banjir bandang juga merendam ratusan rumah, serta merusakkan puluhan rumah warga. Selain itu, sebagian warga kehilangan ternak karena ikut terseret arus air. Sebab, dalam banjir bandang tersebut ketinggian air mencapai 1-1,5 meter, serta telah membawa korban jiwa yakni Ngatminah (65) warga Desa Sitiarjo karena terseret banjir. Hal ini dikarenakan dia tidak bisa menyelamatkan diri, karena sakit dengan berbaring di tempat tidur, sehingga keluarga korban tidak sempat menyelamatkan ketika air bah itu menerjang desa.
Menurut, Kabid Tanggap Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bagyo Setyono, Rabu (10/7), saat berada di posko bencana Desa Sitiarjo, bahwa banjir bandang yang menerjang Desa Sitiarjo ini telah menggenangi 847 rumah warga yang tersebar di lima dusun, yakni Rowotrate, Pulung Dowo, Palung, Krajan, dan Gunung Turno. Sedangkan di Desa Sitiarjo itu terdapat 2.928 Kapala Keluarga (KK), dengan jumlah penduduk mencapai 7.716 jiwa. Dengan kejadian itu, maka sebagian warga mengungsi ditempat yang lebih aman.
''Dari hasil pendataan hingga siang ini terdapat 21 rumah warga mengalami rusak berat, 1 orang meninggal dunia, 10 ternak baik itu sapi, babi, maupun kambing. Serta merusakkan tanaman padi seluas 311 hektare, sehingga warga mengalami gagal panen,'' ungkap dia.
Bagyo menambahkan, tidak hanya menerjang Desa Sitiarjo, namun banjir juga menerjang Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, sehingga 150 warga digenangi air. Namun, di desa tersebut tidak separah di Desa Sitiarjo, karena kerusakkan rumah warga hanya ringan, dan tidak ada korban jiwa.
Dan saat ini, dia katakan, di Desa Sitiarjo kini air sudah mulai surut, sehingga warga bersama TNI/Polri melakukan kerja bakti bersama untuk membersihkan sisa-sisa sampah akibat banjir yang berada di rumah warga.
''Banjir yang menerjang Desa Sitiarjo dikarenakan air Sungai Mbambang dan Panguluran meluap, yang kemungkinan disebabkan naiknya air laut. Karena sebelum banjir di wilayah desa setempat diguyur hujan lebat, sejak Selasa (9/7) pagi hingga petang,'' terangnya.
Dijelaskan, bantuan untuk korban banjir berupa sembako sudah disalurkan BPBD, dan bahkan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Malang telah membuka dapur umum, dan dipersiapkan 1.800 nasi bungkus yang diperuntukkan pada warga yang manjadi korban banjir, dan PMI juga membawa obat-obatan serta membuka pos kesehatan dilokasi bencana
Pesan Tersirat :
Sumber : harianbhirawadotco.id
Check
Anda dapat mengirimkan foto/ Artikel tentang daerah anda kirmkan melalui email ke malangkab@mail.com
Tidak ada komentar: