Tren batu akik yang saat ini tengah digandrungi masyarakat memang
membuat komoditas Indonesia tersebut memiliki harga yang selangit.
Namun, meski dinilai dapat meningkatkan perekonomian suatu negara, batu
akik tetap bukan menjadi pilihan investasi yang baik.
“Batu akik ini kalau bisa terindustrialisasi dengan baik, maka akan semakin bagus untuk perekonomian kita. Tapi tetap masih belum dapat menjadi pilihan investasi,” ungkap pengamat investasi logam mulia Endi J Kurniawan, Rabu (25/3/2015).
Endi menuturkan, ada beberapa alasan yang membuat batu akik belum tepat dijadikan sebagai investasi.
1. Tak ada acuan harga internasional
Harga batu akik saat ini dianggap tidak wajar. Sebab, batu tersebut tidak memakai acuan harga internasional. Sehingga tidak ada patokan harga yang tepat untuk batu tersebut. Harga batu akik dipengaruhi oleh nilai seni, kekerasan batu dan juga keunikannya.
“Enggak ada kan harga sebongkah batu Kalimaya itu secara universal berapa,” kata Endi.
2. Tren bisa saja turun
Harga batu akik yang mencapai puluhan bahkan ratusan juta dikatakan akibat efek booming yang membuat demand-nya naik. Namun, tren ini dapat saja menurun. Gawatnya, jika tren menurun maka permintaan batu akik tersebut akan rendah dan mengakibatkan harga tidak lagi setinggi langit.
3. Tidak likuid
Batu akik disebut bukanlah barang yang memiliki likuiditas atau mudah diuangkan. Hal ini terbukti dari ketidakmampuan batu akik menjadi agunan dalam melakukan utang.
4. Baru diakui secara nasional
Secara universal, batu akik masih belum diakui banyak pihak. Tren batu akik masih didominasi di pasar dalam negeri. Sehingga tidak memiliki value di kancah internasional.
“Batu akik ini kalau bisa terindustrialisasi dengan baik, maka akan semakin bagus untuk perekonomian kita. Tapi tetap masih belum dapat menjadi pilihan investasi,” ungkap pengamat investasi logam mulia Endi J Kurniawan, Rabu (25/3/2015).
Endi menuturkan, ada beberapa alasan yang membuat batu akik belum tepat dijadikan sebagai investasi.
1. Tak ada acuan harga internasional
Harga batu akik saat ini dianggap tidak wajar. Sebab, batu tersebut tidak memakai acuan harga internasional. Sehingga tidak ada patokan harga yang tepat untuk batu tersebut. Harga batu akik dipengaruhi oleh nilai seni, kekerasan batu dan juga keunikannya.
“Enggak ada kan harga sebongkah batu Kalimaya itu secara universal berapa,” kata Endi.
2. Tren bisa saja turun
Harga batu akik yang mencapai puluhan bahkan ratusan juta dikatakan akibat efek booming yang membuat demand-nya naik. Namun, tren ini dapat saja menurun. Gawatnya, jika tren menurun maka permintaan batu akik tersebut akan rendah dan mengakibatkan harga tidak lagi setinggi langit.
3. Tidak likuid
Batu akik disebut bukanlah barang yang memiliki likuiditas atau mudah diuangkan. Hal ini terbukti dari ketidakmampuan batu akik menjadi agunan dalam melakukan utang.
4. Baru diakui secara nasional
Secara universal, batu akik masih belum diakui banyak pihak. Tren batu akik masih didominasi di pasar dalam negeri. Sehingga tidak memiliki value di kancah internasional.
Sumber :
Tidak ada komentar: