Bendungan Sengguruh secara administratif terletak di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Berjarak sekitar 24 km di selatan Kota Malang. Lokasi Bendungan Sengguruh berada pada bagian hilir pertemuan Sungai Brantas dan Sungai Lesti dan juga berada pada ujung daerah genangan Bendungan Karangkates (Sutami). Bendungan Sengguruh ini tidak sebesar Bendungan Karangkates yang berada tidak jauh di sebelah baratnya. Jadi, sebenarnya Bendungan Sengguruh masih berada satu rentetan dengan Bendungan Karangkates, hanya pintu masuknya yang berbeda. Tujuan dibangunnya bendungan ini adalah sebagai penahan sedimen yang masuk ke Bendungan Karangkates, sehingga dapat memperpanjang umur ekonomis Bendungan Karangkates. Pembangunan Bendungan Sengguruh ini dimulai tahun 1982 dan baru selesai tahun 1989. Manfaat lain yang diperoleh dari Bendungan Sengguruh yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik dengan daya terpasang 2 x 14,5 mW dan produksi listrik tahunan sebesar 91,02 x 106 kWh. Selain itu Bendungan Sengguruh merupakan pilihan menarik berwisata murah meriah bersama keluarga maupun rekan kerja.
Wisata Bendungan Sengguruh ini memang masih belum banyak dikenal masyarakat luas, karena selain lokasinya yang cukup jauh dari keramaian, juga tertutup hutan milik Perum Jasa Tirta I yang mengelilingi area bendungan. Untuk memasuki lokasi wisata ini memang tidak melewati pintu masuk yang dikenakan retribusi atau lewat Sumberpucung. Tetapi, Anda harus lewat jalan kampung yang juga tidak terlalu sulit untuk menuju lokasi yang berada di Dusun Dempok, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang tersebut. Hanya saja, kendaraan besar seperti bus tidak bisa masuk karena lebar jalan tidak lebih dari 2,5 meter, berkelok dan harus menembus rimbunnya hutan Jasa Tirta I. Lokasinya memang tidak istimewa atau sebagus lokasi-lokasi wisata lainnya.
Bendungan Sengguruh menawarkan potensi pariwisata yang cukup ekonomis. Ada banyak kegiatan bisa Anda lakukan di sini, seperti memancing atau sekedar duduk-duduk memandang hamparan luasnya bendungan sambil menikmati semilir angin yang berembus dari berbagai penjuru. Jika pengunjung ingin menyusuri ke tengah bendungan, hanya tinggal menyewa perahu diesel yang dikemudikan pemiliknya dengan biaya yang tidak terlalu mahal, hanya sekitar Rp 5.000 per orang atau disewa penuh bersama rombongan. Dengan perahu ini pengunjung akan dibawa berkeliling bendungan dan menikmati pemandangan indah di sekeliling bendungan tersebut. Bahkan, Anda bisa mengarungi sepanjang sungai dan bisa sampai ke bendungan lainnya seperti Kecopokan ataupun Karangkates. Suasananya terasa sepi dan cocok untuk menyegarkan pikiran. Lokasi wisata ini sering juga dikunjungi dari instansi-instansi yang ingin berwisata dengan biaya murah meriah. Karena tidak hanya pemandangan alam yang mempesona dan semilir angin yang berembus, tetapi suguhan ikan mujair atau wader goreng yang diambil dari bendungan inilah yang menjadi daya tarik utamanya.
Selain menawarkan pemandangan dan keasrian suasananya, keunggulan lain dari Bendungan Sengguruh ini adalah pasar ikan segar dadakan yang digelar nelayan di tepi Sungai Brantas dan Sungai Lesti. Di tempat ini, para nelayan yang baru saja menangkap ikan menjualnya di pinggir-pinggir bendungan, dan pastinya dijual dengan harga yang jauh lebih murah dengan yang ada di pasar. Tidak hanya mujair atau wader, tetapi ada juga udang sungai, ikan betutu, lobster, ikan gabus dan juga kerang yang masih segar, bahkan hidup. Hanya saja, para pengunjung harus pandai-pandai menawar karena ikan-ikan tersebut tidak dijual kiloan, tapi sedikit banyaknya yang ada di jaring. Jika pengunjung pandai menawar, ikan mujair atau nila segar berukuran sekitar 3-4 kilogram hanya seharga Rp 30-40 ribu saja. Waktu terbaik untuk melakukan penawaran adalah ketika kondisi pasarnya sedang sepi, saat di hari kerja atau pada sore hari, harganya akan lebih murah lagi.
Bila ingin, pengunjung bisa langsung menikmati suguhan ikan goreng di tepi bendungan atau ramai-ramai di tengah hutan milik Perum Jasa Tirta I. Sebelumnya pengunjung bisa membawa ikan-ikan yang dibelinya ke warung-warung yang berderet di lokasi itu untuk menggorengkan sekaligus menanak nasi dan sekaligus lalapan sambalnya. Jadi, pengunjung hanya tinggal menikmati pemandangan indahnya danau saja atau jika ingin mengelilingi bendungan bisa menyewa perahu sambil menunggu ikan goreng lengkap dengan nasi dan sambal lalapannya siap. Bahkan, kalau masih sisa, bisa untuk dibawa pulang. Jika pengunjung ingin membawa ikan masih dalam kondisi segar (mentah) bisa minta tolong di warung untuk membersihkannya. Upah membersihkan dan menggoreng ikan juga tidak mahal, bahkan ditambah nasi dan sambal lalapan untuk 10 orang. Pengunjung cukup membayar paling mahal hanya Rp 50 ribu saja, itu pun sudah termasuk minuman.
Sayangnya, tempat wisata ini masih belum dikelola secara maksimal. Padahal Bendungan Sengguruh dan kawasan sekitarnya menawarkan potensi wisata yang masih alami dengan pemandangan di sekitar bendungan yang cukup menawan. Di kawasan itu tidak ada penginapan jika pengunjung masih ingin bersantai menikmati semilir angin atau deburan air bendungan di malam hari. Bahkan penerangan dari jaringan listrik pun juga masih disalurkan sendiri dari kampung terdekat. Pada hari-hari kerja memang tidak banyak pengunjungnya, namun pada hari libur sangat ramai. Jika suasana ramai, nelayan yang biasa menjual ikan akan menjual lebih mahal dagangan ikannya.
Setelah menikmati ikan mujair atau wader goreng lengkap dengan nasi dan sambal lalapan, pengunjung bisa meneruskan perjalanan ke arah Blitar melewati jalan tembus dari arah Kecamatan Sumberpucung. Di sepanjang jalan itu akan terhampar pemandangan yang luar biasa elok, perbukitan dan ngarai yang kadang-kadang berkabut. Dari lokasi itu, pengunjung bisa langsung kembali pulang atau melanjutkan perjalanan ke Blitar. Atau bila pengunjung masih banyak waktu bisa mengunjungi keindahan Lembah Kera, jaraknya sekitar 2-3 kilometer dari Bendungan Sengguruh. (Dirangkum dari berbagai sumber)
Sumber : http://ngalam.id/read/4021/wisata-bendungan-sengguruh/
Tidak ada komentar: