KabMalangDotCom – Fenomena tanah ambles terjadi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, Jumat (29/11/2024) sekitar pukul 05.00 WIB. Kejadian yang menyebabkan kerugian materiil mencapai puluhan juta rupiah ini, dipicu akibat curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Malang selama sehari semalam.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, kejadian ini berdampak pada 6 rumah warga dan menyeret 2 sepeda motor ke dalam tanah dengan kedalaman ambles yang diperkirakan mencapai 15-25 meter.
“Kejadian tanah ambles berlokasi sekitar 100 hingga 200 meter dari sumber umbulan Sengkaring. Informasi awal diperoleh dari perangkat desa setempat yang diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Malang pada pukul 07.55 WIB,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Jumat (29/11/2024).
Sadono menjelaskan pada Jumat dini hari tadi, tanah di lokasi tersebut ambles, menghancurkan sebagian rumah warga. Warga terdampak antara lain Suryo, Karimin, Sugeng, Haripin, Sunarmi, dan Sugeng (nama kedua). Selain itu, dua sepeda motor milik Suryo ikut terseret dalam peristiwa tersebut.
Sadono menjelaskan pada Jumat dini hari tadi, tanah di lokasi tersebut ambles, menghancurkan sebagian rumah warga. Warga terdampak antara lain Suryo, Karimin, Sugeng, Haripin, Sunarmi, dan Sugeng (nama kedua). Selain itu, dua sepeda motor milik Suryo ikut terseret dalam peristiwa tersebut.
“Kerugian materiil akibat tanah ambles ini diperkirakan mencapai Rp 35 juta. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut, paparnya.
Namun, Sadono mengakui, kondisi saat ini terbilang mengkhawatirkan karena masih terdapat potensi perluasan area ambles, mengingat intensitas hujan di wilayah tersebut belum menurun.
“Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Muspika Donomulyo, PMI Kabupaten Malang, dan perangkat desa setempat. Langkah penanganan lebih lanjut akan kami lakukan setelah assessment selesai,” tukas Sadono. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi
>>
Tidak ada komentar: